Sabtu, 24 Mei 2014

Resume Revolusi Amerika Richard Morris



Revolusi Amerika adalah suatu peristiwa yang akibat- akibatnya masih tetap dirasakan, bukan saja berada dikalangan bangsa ini, tetapi juga disegenap penjuru dunia ia menjadi ciri dari permulaan suatu zaman revolusi - revolusi dunia, tetapi ia tidak seperti revolusi – revolusi yang menyusulnya. Revolusi Amerika bukanlah suatu pemberontakan dari kaum proletariat. Revolusi Amerika ini terjadi akibat kegagalan Kerajaan Inggris untuk mempertemukan tuntutan tentang keamanan kerajaan dengan tindakan memberikan pemerintahan sendiri yang dapat dianggap layak karena kematanggannya tanah jajahan dan dengan taraf pengambilan bagian dalam menentukan putusan – putusan mengenai kerajaan yang mungkin diberikan oleh suatu pemerintahan yang lebih bijaksana.
Saat itu muncullah pengaruh mahkota dalam pemerintahan politik karena adanya kegagalan dalam mendirikan kembali sistem dua partai yang efektif. Terdapat masalah tentang daerah-daerah baru dan keuangan dan akhirnya di pecahkan dengan cara pemungutan pajak untuk masyarakat di Amerika dengan memberi keuntungan bagi Inggris. Undang-undang pertama dari pajak baru tersebut adalah Undang-undang Gula dan Materai. Dengan diberinya pajak bagi masyarakat Amerika terutama para petani dan pedagang, maka timbullah pertentangan dari kaum revolusioner.  Persoalan baru yaitu masyarakat Amerika mempunyai perasaan tidak senang terhadap tentara tetap dan kebenciaan terhadap militerisme (anti militerisme). Sehingga timbullah pertikaian antara penduduk dan prajurit-prajurit dikarenakan prajurit Inggris yang beruniform merah (redcoats) menghancurkan sebuah tugu kemerdekaan dikota New York.
Setelah terjadi pertikaian di New York, timbullah pertempuran di Boston dimana kaum buruh sangat menentang kebiasaan para pembesar Inggris untuk mengizinkan prajurit-prajurit menerima pekerjaan sipil untuk mendapat penghasilan tambahan bila saat itu tidak melakukan tugas militer. Di Amerika pengaruh dari pertempuran yang menyebabkan pembunuhan Boston ini menghidupkan kembali ketegangan terhadap Inggris dan memperbesar kecurigaan terhadap tentara tetap. Dan proklamasi kemerdekaan menuduh Raja sebagai penyebab Tentara jadi bebas dan lebih berkuasa daripada kekuasaan sipil. Di Amerika kekacauan masih tetap merajalela dalam politik Inggris. Charles Townshend (1725-1767) dipilih sebagai tim oleh Grafton sebagai Menteri Keuangan dan peranannya yang besar dalam soal tanah jajahan. Karena tindakan politiknya yang terburu nafsu, Townshend mendapat julukan “ The Weathercock”. Terdapat rencana Townshend dalam hal cukai impor yang rencana itu di kritik yang akibatnya akan menghidupkan kembali persoalan yang lebih besar tentang kemerdekaan konstitusionil di tanah jajahan. Townshend memperkirakan bahwa jalan pikiran mengenai Undang-Undang Dasar di tanah jajahan adalah status.
Undang-Undang Townshend telah menegaskan kekuasaan dari hakim-hakim majelis tinggi untuk mengeluarkan surat perintah pemberian bantuan, telah mendirikan pengadilan-pengadilan angkatan laut yang baru untuk memeriksa pelanggaran-pelanggaran terhadap Undang-Undang tanpa menggunakan jury. Dewan Komisaris Pabean di Amerika mengeluarkan surat perintah dalam memperlengakapi pegawai-pegawainya. Pengeluaran surat tersebut ditentang di tanah-tanah jajahan, terutama di Virginia (kecuali South Carolina). Dilakukanlah penghentian impor yaitu pemboikotan senjata dan semua barang pasaran oleh Inggris. Disamping menhentika impor, perdagangan ditanah-tanah jajahan menghadapi pembatasan-pembatasan yang merupaka akibat dari Undang-Undang Townshend.
Karena datangnya tepat sesudah dua kali bentrokan antara orang-orang sipil dan prajurit di New York dan Boston dalam musim dingin 1770, pembatalan bea cukai Townshend untuk sementara menenangkan ketegangan antara tanah jajahan dan negara induk. Tetapi di Mareka ketenangan itu diganggu pada 10 Juni 1772 yaitu terjadinya penyerangan kapal Pabean dan pembakaran kapal Gaspee. Pembakaran kapal Gaspee disusul dengan tindakan Hutchinson yag mendorong timbulnya persatuan diantara orang-orang di tanah jajahan.  
Tahun 1773 perasaan Amerika mulali berkeras karena adanya Undang-Undang baru yaitu Undang-Undang Teh yang isinya menentukan penggantian semua bea cukai Inggris terhadap teh yang diekspor ke tanah jajahan Amerika, tetapi mempertahankan pajak impor sebanyak 3d. Di Boston, pedagang-pedagang bersatu terhadap bahaya monopoli ini. Berbagai cara yang dilakukan oleh Inggris untuk membatasi kemerdekaan konstitusionil Amerika yaitu dengan diberikannya Undang-Undang Paksaan (Coercive Acts) antara lain : Undang-Undang Pelabuhan, Undang-Undang Administrasi Pengadilan, Undang-Undang Pemerintahan Massachusetts, Undang-Undang Perumahan Militer dan Undang-Undang Quebec.  Undang-Undang Paksaan menjadikan jelas bahwa pemerintah telah membalikkan punggungnya terhadap suatu pemecahan secara federal dari masalah Amerika.
Di Amerika pemecahan secara federal ini telah diusulkan oleh beberapa tokoh masyarakat yang terkemuka. Kongres Albany tahun 1754 menerima rencana Franklin untuk mengadakan uni yang harus dilaksanakan melalui Undang-undang oleh Parlemen. Rencana Franklin menyarankan adanya seorang presideng jenderal yang diangkat dan digaji oleh Mahkota, dengan memiliki kekuasaan eksekutif yang luas dan sebuah majelis agung. Selain itu Kongres Kontinental Franklin mengusulkan suatu rencana konfederasi yang pokoknya didasarkan kepada Rencana Albany.
Perjuangangan Amerika yang berdasar pertama-tama atas hak-hak orang-orang Inggris seperti yang dibuat oleh kaum Whig dan keduanya , atas hak-hak manusia yang lebih revolusioner ditekankan kepada umum melalui pers, surat-surat sebaran, dan diatas mimbar gereja. Gerakan pers dan mimbar gereja dipimpin oleh panitia korespondensi yang informil. Pada tahun 1774 bulan September diadakannya Kongres Kontinental Pertama merupakan duel antara sayap radikal dan konservatif. Kemudian terjadilah perang yaitu suatu ledakan dari sebuah senjata api yang tak dikenal yang mengakibatkan terjadinya suatu renteta tembakan pembalasan. Saat jalan menuju kemerdekaan, diselenggarakan Kongres Kontinental kedua yang susunannya radikal. 14 bulan yang beralngsung dari saat mulai kongres kedua sampai saat diterimanya resolusi Lee tentang kemerdekaan, saat itulah kemerdekaan dinyatakan.
Bangkitnya Nasionalisme Amerika disebabkan beberapa faktor, antara lain: perkaisaran kebudayaan, tentang tanah-tanah jajahan, usulan Franklin, Kongres Kontinental. Bangkitnya sentimen anti-raja telah berkembang semenjak lebih dari satu generasi. Suara Anti-kerajaan telah diperdengarkan lebih dari 4 kali oleh para tokoh terkemuka. Kemerdekaan Amerika telah disetujui yaitu pada tanggal 4 Juli 1776  dan tinggal Amerika membenarkan pendiriannya kepada dunia. Dalam merebut kemenangan revolusi dilakukan oleh kaum Patriot yang telah berpengalaman militer yang berguna dalam Perang Perancis dan Indian. Pada permulaan peperangan, terdapat berbagai kampanye diantaranya: Kampanye Kanada, Kampanye Selatan Yang Pertama, Kampanye di bagian-bagian Negara Tengah.
Saratoga mempunyai pengaruh yang besar terhadap seluruh dunia. Dalam hal ini Amerika mendapat kemenangan di Saratoga yang menyebabkan perubahan yang menentukan dalam siasat Inggris. Prancis menyusul dalam peperangan di sampan revolusi Amerika. Prancis yang dari semula timbulnya persengketaan, telah secara tidak resmi memberikan bantuan senjata dan uang kepada Amerika, kemudian dengan cepat mengadakan persekutuan dengan Amerika untuk mencegah diadakannya perdamaian antara Amerika dengan Inggris. Setelah kegembiraan kaum Patriot atas kemenangan itu dating pertengkaran, inflasi dan jatuhnya moral. Gerak-gerik militer yang terpenting mulai saat ini adalah dalam medan perang di daerah Selatan, tapi suatu perundingan akan mempengaruhi syarat-syarat perjanjian perdamaian dan itu adalah perebutan benteng-benteng Inggris di Old Northwest oleh George Rogers Clark.
Kongres hanya diakui sebagai suatu kekuasaan pengawas tertinggi. Shelburne mendesak diadakannya perundingan melalui Oswald yang akhirnya diberi kuasa untuk mengadakan perjanjian dengan komisaris-komisaris dari tiga belas Negara serikat. Perjanjian yang dirundingan adalah suatu kemenangan diplomatik yang luar biasa untuk Franklin dan kawan-kawannya. Yaitu tentang kemerdekaan Amerika, pemberian hak kepada Amerika atas daerah-daerah Trans-Appalachia sebelah Barat sampai Sungai Missisipi.
Revolusi telah merupakan puncak dari suatu gerakan politik kearah kemerdekaan lepas dari Inggris, tetapi ia telah mencetuskan kekuatan-kekuatan demokratis dan persamaan secara mendalam yang telah merubah cara hidup Amerika. Revolusi gagal untuk menghapuskan dasar hak-hak milik sebagai syarat memegang jabatan dan memberikan suara. Hak-hak dimulai dengan Piagam Hak-hak di Virginia 12 Juni 1776 dimasukkan dalam banyak undang-undang dasar dan membayangkan akan dimasukannya sepuluh amandemen yang pertama dalam undang-undang dasar federal. Perundang-undangan dalam banyak Negara-negara bagian menghapuskan atau memungkinkan dipindahkannya hak atas tanah-tanah yang dahulu dimiliki secara turun temurun menjadi tanah biasa yang dengan mudah dapat dipindahkan hak miliknya secara merdeka atau pun untuk mewarisinya. Beberapa penulis berpendapat bahwa penyitaan milik kaum Tory telah mengakibatkan persamaan.

            Jaman revolusi telah mencetuskan kekuatan-kekuatan perikemanusiaan yang kuat. Ia membantu gerakan kearah toleransi agama di Amerika dan dan menuju kea rah penghapusan gereja Anglikan ke semua tanah jajahan dimana ia telah disokong dengan pajak. Ia telah membawa perubahan dalam undang-undang hukum pidana dan dalam system penjara. Akhirnya semangat persamaan dari jaman Revolusioner ini dicerminkan dalam sikap orang-orang Amerika terhadap budak-budak belian. Di Massaachussets dan New Hampsire perbudakan dihapuskan dan system emansipasi yang berangsur-angsur dilaksanakan di Negara-negara bagian lainnya di Utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar