Revolusi
Amerika adalah suatu peristiwa yang akibat- akibatnya masih tetap dirasakan,
bukan saja berada dikalangan bangsa ini, tetapi juga disegenap penjuru dunia ia
menjadi ciri dari permulaan suatu zaman revolusi - revolusi dunia, tetapi ia
tidak seperti revolusi – revolusi yang menyusulnya. Revolusi Amerika bukanlah
suatu pemberontakan dari kaum proletariat. Revolusi
Amerika ini terjadi akibat kegagalan Kerajaan Inggris untuk mempertemukan
tuntutan tentang keamanan kerajaan dengan tindakan memberikan pemerintahan
sendiri yang dapat dianggap layak karena kematanggannya tanah jajahan dan
dengan taraf pengambilan bagian dalam menentukan putusan – putusan mengenai
kerajaan yang mungkin diberikan oleh suatu pemerintahan yang lebih bijaksana.
Saat itu muncullah pengaruh mahkota dalam pemerintahan
politik karena adanya kegagalan dalam mendirikan kembali sistem dua partai yang
efektif. Terdapat masalah tentang daerah-daerah baru dan keuangan dan akhirnya
di pecahkan dengan cara pemungutan pajak untuk masyarakat di Amerika dengan
memberi keuntungan bagi Inggris. Undang-undang pertama dari pajak baru tersebut
adalah Undang-undang Gula dan Materai. Dengan diberinya pajak bagi masyarakat
Amerika terutama para petani dan pedagang, maka timbullah pertentangan dari
kaum revolusioner. Persoalan baru yaitu
masyarakat Amerika mempunyai perasaan tidak senang terhadap tentara tetap dan
kebenciaan terhadap militerisme (anti militerisme). Sehingga timbullah
pertikaian antara penduduk dan prajurit-prajurit dikarenakan prajurit Inggris
yang beruniform merah (redcoats) menghancurkan sebuah tugu kemerdekaan dikota
New York.
Setelah terjadi pertikaian di New York, timbullah
pertempuran di Boston dimana kaum buruh sangat menentang kebiasaan para
pembesar Inggris untuk mengizinkan prajurit-prajurit menerima pekerjaan sipil
untuk mendapat penghasilan tambahan bila saat itu tidak melakukan tugas
militer. Di Amerika pengaruh dari pertempuran yang menyebabkan pembunuhan
Boston ini menghidupkan kembali ketegangan terhadap Inggris dan memperbesar
kecurigaan terhadap tentara tetap. Dan proklamasi kemerdekaan menuduh Raja
sebagai penyebab Tentara jadi bebas dan lebih berkuasa daripada kekuasaan
sipil. Di Amerika kekacauan masih tetap merajalela dalam politik Inggris.
Charles Townshend (1725-1767) dipilih sebagai tim oleh Grafton sebagai Menteri
Keuangan dan peranannya yang besar dalam soal tanah jajahan. Karena tindakan
politiknya yang terburu nafsu, Townshend mendapat julukan “ The Weathercock”.
Terdapat rencana Townshend dalam hal cukai impor yang rencana itu di kritik
yang akibatnya akan menghidupkan kembali persoalan yang lebih besar tentang
kemerdekaan konstitusionil di tanah jajahan. Townshend memperkirakan bahwa
jalan pikiran mengenai Undang-Undang Dasar di tanah jajahan adalah status.
Undang-Undang Townshend telah menegaskan kekuasaan dari
hakim-hakim majelis tinggi untuk mengeluarkan surat perintah pemberian bantuan,
telah mendirikan pengadilan-pengadilan angkatan laut yang baru untuk memeriksa
pelanggaran-pelanggaran terhadap Undang-Undang tanpa menggunakan jury. Dewan
Komisaris Pabean di Amerika mengeluarkan surat perintah dalam memperlengakapi
pegawai-pegawainya. Pengeluaran surat tersebut ditentang di tanah-tanah
jajahan, terutama di Virginia (kecuali South Carolina). Dilakukanlah
penghentian impor yaitu pemboikotan senjata dan semua barang pasaran oleh
Inggris. Disamping menhentika impor, perdagangan ditanah-tanah jajahan
menghadapi pembatasan-pembatasan yang merupaka akibat dari Undang-Undang
Townshend.
Karena datangnya tepat sesudah dua kali bentrokan antara
orang-orang sipil dan prajurit di New York dan Boston dalam musim dingin 1770,
pembatalan bea cukai Townshend untuk sementara menenangkan ketegangan antara
tanah jajahan dan negara induk. Tetapi di Mareka ketenangan itu diganggu pada
10 Juni 1772 yaitu terjadinya penyerangan kapal Pabean dan pembakaran kapal
Gaspee. Pembakaran kapal Gaspee disusul dengan tindakan Hutchinson yag
mendorong timbulnya persatuan diantara orang-orang di tanah jajahan.
Tahun 1773 perasaan Amerika mulali berkeras karena adanya
Undang-Undang baru yaitu Undang-Undang Teh yang isinya menentukan penggantian
semua bea cukai Inggris terhadap teh yang diekspor ke tanah jajahan Amerika,
tetapi mempertahankan pajak impor sebanyak 3d. Di Boston, pedagang-pedagang
bersatu terhadap bahaya monopoli ini. Berbagai cara yang dilakukan oleh Inggris
untuk membatasi kemerdekaan konstitusionil Amerika yaitu dengan diberikannya
Undang-Undang Paksaan (Coercive Acts) antara lain : Undang-Undang Pelabuhan, Undang-Undang
Administrasi Pengadilan, Undang-Undang Pemerintahan Massachusetts,
Undang-Undang Perumahan Militer dan Undang-Undang Quebec. Undang-Undang Paksaan menjadikan jelas bahwa
pemerintah telah membalikkan punggungnya terhadap suatu pemecahan secara
federal dari masalah Amerika.
Di Amerika pemecahan secara federal ini telah diusulkan
oleh beberapa tokoh masyarakat yang terkemuka. Kongres Albany tahun 1754
menerima rencana Franklin untuk mengadakan uni yang harus dilaksanakan melalui
Undang-undang oleh Parlemen. Rencana Franklin menyarankan adanya seorang
presideng jenderal yang diangkat dan digaji oleh Mahkota, dengan memiliki
kekuasaan eksekutif yang luas dan sebuah majelis agung. Selain itu Kongres
Kontinental Franklin mengusulkan suatu rencana konfederasi yang pokoknya
didasarkan kepada Rencana Albany.
Perjuangangan Amerika yang berdasar pertama-tama atas
hak-hak orang-orang Inggris seperti yang dibuat oleh kaum Whig dan keduanya ,
atas hak-hak manusia yang lebih revolusioner ditekankan kepada umum melalui
pers, surat-surat sebaran, dan diatas mimbar gereja. Gerakan pers dan mimbar
gereja dipimpin oleh panitia korespondensi yang informil. Pada tahun 1774 bulan
September diadakannya Kongres Kontinental Pertama merupakan duel antara sayap
radikal dan konservatif. Kemudian terjadilah perang yaitu suatu ledakan dari
sebuah senjata api yang tak dikenal yang mengakibatkan terjadinya suatu renteta
tembakan pembalasan. Saat jalan menuju kemerdekaan, diselenggarakan Kongres
Kontinental kedua yang susunannya radikal. 14 bulan yang beralngsung dari saat
mulai kongres kedua sampai saat diterimanya resolusi Lee tentang kemerdekaan,
saat itulah kemerdekaan dinyatakan.
Bangkitnya Nasionalisme Amerika disebabkan beberapa
faktor, antara lain: perkaisaran kebudayaan, tentang tanah-tanah jajahan, usulan
Franklin, Kongres Kontinental. Bangkitnya sentimen anti-raja telah berkembang
semenjak lebih dari satu generasi. Suara Anti-kerajaan telah diperdengarkan
lebih dari 4 kali oleh para tokoh terkemuka. Kemerdekaan Amerika telah
disetujui yaitu pada tanggal 4 Juli 1776 dan tinggal Amerika membenarkan pendiriannya
kepada dunia. Dalam merebut kemenangan revolusi dilakukan oleh kaum Patriot yang
telah berpengalaman militer yang berguna dalam Perang Perancis dan Indian. Pada
permulaan peperangan, terdapat berbagai kampanye diantaranya: Kampanye Kanada,
Kampanye Selatan Yang Pertama, Kampanye di bagian-bagian Negara Tengah.
Saratoga mempunyai pengaruh yang besar terhadap seluruh
dunia. Dalam hal ini Amerika mendapat kemenangan di Saratoga yang menyebabkan
perubahan yang menentukan dalam siasat Inggris. Prancis menyusul
dalam peperangan di sampan revolusi Amerika. Prancis yang dari semula timbulnya
persengketaan, telah secara tidak resmi memberikan bantuan senjata dan uang
kepada Amerika, kemudian dengan cepat mengadakan persekutuan dengan Amerika
untuk mencegah diadakannya perdamaian antara Amerika dengan Inggris. Setelah
kegembiraan kaum Patriot atas kemenangan itu dating pertengkaran, inflasi dan
jatuhnya moral. Gerak-gerik
militer yang terpenting mulai saat ini adalah dalam medan perang di daerah
Selatan, tapi suatu perundingan akan mempengaruhi syarat-syarat perjanjian
perdamaian dan itu adalah perebutan benteng-benteng Inggris di Old Northwest
oleh George Rogers Clark.
Kongres
hanya diakui sebagai suatu kekuasaan pengawas tertinggi. Shelburne mendesak diadakannya
perundingan melalui Oswald yang akhirnya diberi kuasa untuk mengadakan
perjanjian dengan komisaris-komisaris dari tiga belas Negara serikat.
Perjanjian yang dirundingan adalah suatu kemenangan diplomatik yang luar biasa
untuk Franklin dan kawan-kawannya. Yaitu tentang kemerdekaan Amerika, pemberian
hak kepada Amerika atas daerah-daerah Trans-Appalachia sebelah Barat sampai
Sungai Missisipi.
Revolusi
telah merupakan puncak dari suatu gerakan politik kearah kemerdekaan lepas dari
Inggris, tetapi ia telah mencetuskan kekuatan-kekuatan demokratis dan persamaan
secara mendalam yang telah merubah cara hidup Amerika. Revolusi gagal untuk menghapuskan dasar
hak-hak milik sebagai syarat memegang jabatan dan memberikan suara. Hak-hak
dimulai dengan Piagam Hak-hak di Virginia 12 Juni 1776 dimasukkan dalam banyak
undang-undang dasar dan membayangkan akan dimasukannya sepuluh amandemen yang
pertama dalam undang-undang dasar federal. Perundang-undangan
dalam banyak Negara-negara bagian menghapuskan atau memungkinkan dipindahkannya
hak atas tanah-tanah yang dahulu dimiliki secara turun temurun menjadi tanah
biasa yang dengan mudah dapat dipindahkan hak miliknya secara merdeka atau pun
untuk mewarisinya. Beberapa penulis berpendapat bahwa penyitaan milik kaum Tory
telah mengakibatkan persamaan.
Jaman
revolusi telah mencetuskan kekuatan-kekuatan perikemanusiaan yang kuat. Ia
membantu gerakan kearah toleransi agama di Amerika dan dan menuju kea rah
penghapusan gereja Anglikan ke
semua tanah jajahan dimana ia telah disokong dengan pajak. Ia telah membawa perubahan
dalam undang-undang hukum
pidana dan dalam system penjara. Akhirnya semangat
persamaan dari jaman Revolusioner ini dicerminkan dalam sikap orang-orang
Amerika terhadap budak-budak belian. Di Massaachussets dan New Hampsire
perbudakan dihapuskan dan system emansipasi yang berangsur-angsur dilaksanakan
di Negara-negara bagian lainnya di Utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar