Sabtu, 24 Mei 2014

Resensi Sejarah Amerika (Garis Besar Sejarah Amerika)

Pada zaman kolonial terjadinya perpindahan tahun 1600-an dari Eropa ke Amerika Utara. Imigran pertama di Inggris tempatnya di Amerika Serikat itu menyeberangi Samudera Atlantik lama sesudah koloni-koloni Spanyol makmur didirikan di Meksiko, Hindia Barat, dan Amerika Selatan. Selama perjalanan mereka yang berlangsung 6-12 minggu mereka hidup dengan penjatahan makanan yang tipis. Banyak diantara mereka meninggal karena sakit, sering terjadi kapal dihempas-hempaskan oleh taufan dan beberapa diantaranya karam di laut. Pusat permukiman permanen Inggris yang pertama di Amerika adalah sebuah pos perdagangan yang didirikan di Jamestown pada tahun 1607. Koloni-koloni merupakan satuan-satuan masyarakat swasembada yag memiliki jalan ke laut sendiri-sendiri. Kedatangan kaum kolonis dalam abad ke-17 menyertakan perencanaan da pengelolaan yang seksama dan juga biaya serta resiko yang cukup besar.
Berbeda dengan kebijaksanaan kolonialisasi dari lain negara dan lain masa, perpindahan dari Inggris tidak diselenggarakan oleh pemerintah melainkan oleh kelompok-kelompok, swasta yang bertujuan utama menarik untung. Kebanyakan emigran dari Eropa meninggalkan tanah air mereka untuk memperoleh kesempatan ekonomi yang lebih luasyaitu hasrat yang seringkali disertai pendambaan akan kebebasan agama, atau tekad untuk melepaskan diri dari penindasan politis. Selama pergolakan agama di abad ke-16 dan ke-17 sekelompok pria dan wanita yang dinamakan golongan Puritan berusaha untuk merombak Gereja Resmi Inggris dari dalam. Alasan serupa dari kaum Katolikdi Inggris juga merupakan faktor bagi Cecil calvert untuk mendirikan Maryland. Di Jerman peraturan-peraturan yag menindas dari berbagai pangeran kcil, terutama yang menyangkut agama dan kehancuran akibat serentetan peperangan turut menggalakan perpindahan ke Amerika di akhir abad-abad ke 17 dan ke 18.
Kebanyakan dari para pemukimyang datang ke Amerika dala abad ke 17 adalah orang Inggris, tapi terdapat pula sejumlah orag Belanda, Swedia, dan Jerman di daerah tengah sedikit orang Perancis Huguenot di South Carolina dan tempat lain dan beberapa orag Spanyol, Italia dan Portugal. Hal yang meicu berimigrannya beberapa rakyat di beberapa negara yaitu terdapat ribua orang melarikan diri karena menghindari kancah peperangan, menghindari kemelaratan akibat penindasan pemerintah dan penghisapan tuan tanah. Biasanya mereka menggunakan bahasa da hukum Inggris serta banyak adat kebiasaan Inggris, tapi hanya terbatas hasilnya adalah suatu kebudayaan yang khas yaitu campuran dari Inggris dan Eropa. Secara teoritis gereja dipisahkan dari negara, tapi dalam kenyataannya kedua unsur itu berpadu dan semua lembaganya dibawahkan oleh agama. Sehingga berkembanglah suatu sistem yang bersifat teokratis dan otoriter.
Sekolah dan kebudayaan tumbuh subur di Amerika yaitu ditandainya pendirian Harvard College  di Massachusetts dan bertumbuhnya suatu sistem sekolah yang diadakan atas kekuasaan pemerintah. Cambridge, Massachusetts, bangga dengan sebuah percetakannya pada tahun 1704 di terbitkanlah surat kabar Boston pertama yang sukses. Di New York kebebasan pers mengalami cobaan pentingnya yang pertama dalam kasus Peter Zenger dengan korannya New York Weekly Journal yang mulai terbit tahun 1733.
John Adam selaku Presiden Amerika yang kedua menyatakan bahwa sejarah Revolusi Amerika telah dimulai semenjak tahun 1620. Koloni tumbuh secara luas dalam kekuatan ekonomi dan prestasi kebudayaannya dan hampir semuanya telah mempunyai pengalaman berpemerintahan sendiri selama bertahun –tahun. Sejak lama orang Inggris sudah menentang apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran Perancis. Sudah semenjak tahun 1613 meletus bentrokan-bentrokan setempat antara para kolonis Perancis dan Inggris. Peperangan ini di menangkan oleh pihak Inggris. Inggris menerapkan sistem baru serta memperketat pengawasan para negarawan Inggris harus menghadapi kaum kolonis yang sudah terlatih dalam pemerintahan sendiri dan tak sabar terhadap campur tangan.
Sistem pemungutan pajak tanpa perwakilan ini menimbulkan permasalahan terhadap kaum saudagar New England. Mereka sekarang  mengatakan bahwa pembayaran pajak yang kecil itupun akan mendatangkan kebangkutan bagi mereka sendiri. Saudagar Inggris merasakan pengaruh boikot. Pada tahun 1766 parlemen mengalah dan mecabut kembali Undang-Undang perangko dan mengubah Undang-Undang Gula. Dalam masa tenang selama 3 tahun, para kaum patriot ata radikal dalam jumlah yang relatif kecil gigih berusaha untuk tetap menghidupkan pertentangan atas pajak-pajak yang telah ditetapkan meskipun telah diubahnya Undang-Undang Perangko. Dari sinilah Inggris lebih menindas koloninya yaitu ditandai dengan dikeluarkannya Undang-Undang Perkosaan atau Undang-Undang Pelabuhan Boston yang menutup pelabuhan Boston sampai tehnya dibayar, mengancam kehidupan kota itu, karena mengecilkan Boston dari laut mengundang bencana ekonomi.
Kongres Kontinental Kedua berkumpul di Philadelphia pada tanggal 10 Mei 1775. Baru saja kongres disusun, masalah perang terbuka sudah harus ditanggulangi. Setelah berjalan beberapa bulan, kesulitan melancarkan perang dalam keadaan masih menjadi bagian dari imperium Inggris, menjadi semakin nyata. Sudah ada suattu kesepakatan bersama bahwa Kongres Kontinental tidak akan mengambil tindakan setegas merebut kemerdekaan, tanpa terlebih dahulu menerima perintah yang khusus dari koloni-koloni. Akhirnya pada tanggal 10 Mei 17776 sebuah resolusi untuk memotong tali belenggu dikeluarkan. Yang dibutuhkan sekarang tinggallah suatu deklarasi yang resmi.
Deklarasi diresmikan pada tanggal 4 Juli 1776 tidak hanya mengumumkan kelahiran sebuah negara baru, tapi juga mencetuskan suatu falsafah kemerdekaan manusia yang kemudianya akan menjadi kekuatan dinamis di seluruh dunia barat. Semenjak ditandatnaganinya Deklarasi Kemerdekaan Perancis tidak pernah bersikap netral. Pemerintahanya verhasrat besar untuk membalas dendam terhadap Inggris semenjak kekalahan Perancis dalam tahun 1763.
Keberhasilan resolusi memberikan kesempatan kepada orang Amerika guna menyusun suatu bentuk hukum bagi cita-cita politik mereka yang telah diungkapkan dalam Deklarasi Kemerdekaan. Tanggla 10 Mei 1776, Kongres mengeluarkan sebuah resolusi yang menyarankan kepada koloni-koloni untuk membentuk pemerintahan baru. Tujuan dari penyusunan konstitusi dikemukakan oleh para penyusunnya yaitu guna menjamin hak-hak yang tak tercabutkan. Dengan berakhirnya Resolusi, Amerika Serikat harus menghadapi laggi persoalan lama daerah barat yang belum terpecahkan yaitu masalah imperuim dengan segala kerumitannya mengenai tanah, perdagangan bulu hewan, Indian, pemukiman dan pemerintahan daerah-daerah cabang. Kebijakan politik baru itu membuang konsep lama bahwa koloni-koloni berdiri demi keuntungan negara induk dan dibawahkan secara politik serta lebh rendah secara sosial.
Perjuangan melawa Inggris telah banyak mengubah sikap koloni-koloni 20 tahun yang lalu. Terdapata pasasl-pasal yang diberlakuka pada tahun 1781 yang sudah maju dari pada ketentuan-ketentuan kabur yang terdapat dalam sistem Kongres Kontinental, kerangka pemerintahan dibentuknya masih mempunyai banyak kelemahan. Kesulitan ekonomi sebagai akibat peperangan juga menimbulkan ketidakpuasanterutama di kaum petani. Hasil pertanian cenderung untuk menimbun pasaran, dan kegelisahan umm khususnya menghinggapi para petani yang berhutang. Para negarawan menghendaki pemisahan kekuasaan yaitu pada abad ke 18 yang bertemu di Philadelphia itu merupakan penganut konsep perimbangan kekuasaan Mosntesquiue dalam politik. Prinsip ini didukung oleh pengalaman koloni dan diperkuat oleh tulisan-tulisan Locke yang dikenal oleh sebagian besar delegasi.
Politik pemisahan kekuasaan ini dikenal oleh kebanyakan pemerintah koloni itu telah diujidengan baik dalam sebagain besar konstitusi negara bagian dan terbukti cukup sehat. Pada tanggal 17  September 1787 sehabis berunding sselama 16 minggu, Konstitusi yang telah selesai itu ditandatangani dengan persetujuan bulat segenap negara bagian yang hadir. Konvesi telah menentukan bahwa setelah disetujui oleh konvesi-konvesi dalam sembilan dari 13 negara bagian, Konstitusi memperoleh kekuatan hukum. Kongres Konfederasi merencanakan pemilihan presiden yang pertama dan menetapkan tanggal 4 Maret 1789 sebagai hari lahirkannya pemerintah baru.
Jabatan kepalanegara baru ada satu nama yang menjadi buah bibir semua orang yaitu George Washington yang dipilh menjadi Presiden. Pada tanggal 30 April 1789, Washington mengambil sumpah jabatan. Sebuah republik yang penuh semangat beranjak memulai karirnya. Konstitusi baru dari Washington tidak memulai mempunyai tradisi maupun dukungan penuh dari pendapat umum yang teratur. Sifat dari Washington ialah memilik kewaspadaan untuk secara bijaksana merencanakan tujuan-tujuan jangka jauh serta kemampuan untuk bekerja dengan sangat seksama.
Dengan segera Kongres membentuk departemen Luar Negeri dan Keuangan, Washington mengangkat Thomas Jefferson Menteri Luar Negeri dan mengangkat sebagai Menteri Keuangan. Pada tahun 1800, rakyat Amerika yang tidak puas dengan politik dalam negeri Adam menginginkan perubahan. Jefferson, seorang pemimpin populer yang berbakat, secara mantap dapat mengerahkan untuk berdiri di belakangnya sejumlah besar petani kecil, pemilik toko, dll. Karena daya tariknya mengenai idealisme Amerika, Jefferson mendapat sambutan yang amat hangat. Salah satu undang-undang Jefferson melipat gandakan luas wilayah negara. Kepopuleran Jefferson yang tersebar itu menjamin bahwa iaterpilih lagi dalam tahun 1804. Dalam masa jabatannya kedua yang dimulai pada tahun 1805, Jefferson memepermaklumkan sikap netral Amerika dalam pertikaian antara Britania Rayadan Perancis, yang kesatuan-kesatuannya memasang blokade.
  Amerika Serikat menderita perpecahan dalam negeri yang sangat gawat. Sementara daerah-daerah selatan daan barat menginginkan peperangan pada umumnya New York dan New England menentangnya. Permusuhan dimulai dari tiga gerakan penyerbuan ke Kanada yang apabila dilaksanakan dengan cara dan pada saat yang tepat akan menimbulkan serangan serempak terhadap Montreal. Perang berakhir dengan diselenggarakannya Perjanjian Ghent yang menentukan dihentikannya permusuhan, dikembalikannya daerah-daerah yang terebut dan dibentuknya komisi yang menyelesaikan persengketaan perbatasan.
Setelah perjanjian yang mengakhiri perang tersebut, perlakuan yang patut sebagai negara merdeka selalu diberikan kepada orang Amerika Serikat. Kemerdekaan ekonomi dinyatakan sama mutlak pentingnya seperti seperti kemerdekaan politik, bahkan kemerdekaan politik tidaklah merupakan kenyataan tanpa adanya swasembada ekonomi dan sebagaimana  Perang Revolusi dilancarkan guna mencapai kemerdekaan politik. Kesadaran nasional namapk menjadi semakin kuat bersama bertumbuhnya suatu kesusastraan yang bersifat asli Amerika. Yang terkemuka diantara penulis mazhab Amerika yang baru ini adalah Washington Irving dan James Fenimore Cooper. Daerah depan merupakan suatu kekuatan yang banyak turut membentuk kesusastraan dan lebih lagi kehidupan Amerika. Kondisi sepanjang pesisir Atlantik mendorong perpindahan ke daerah-daerah baru.
Masalah perbudakan yang sampai pada saat itu tidak menjadi perhatian umum, sekonyong-konyong mendapatkan arti yang sangat besar. Pada tahun-tahun awal kehidupan republik ketika negara-negara bagian utara memperjuangkan emansipasi seketika atau bertahap bagi para budak, banyak pemimpin yag mengira bahwa perbudakan akan lenyap. Faktor utama terjadinya perbudakan yaitu bangkkitnya usaha besar penanaman kapas di selatan yang digalakkan oleh pengenalan jenis-jenis kapas baru dan oleh penemuan Eli Whitney yaitu semacam obat kapas guna menyaring biji dari kapasnya.
Gagasan kemerdekaan telah hidup dalam jiwa rakyat Amerika Latin semenjak koloni-koloni Inggris berhasil mencapai kemerdekaannya. Amerika Serikat menentang ancaman Eropa. Pada tanggal 2 Desember 1823, dihadapan Kongres Monroe mengucapkan amanat tahunannya dimana beberapa bagiannya merupakan Doktrin Monroe. Pada tahun 1829 ketika Jackson menjadi Presiden, suatu arus kegelisahan dan kerusuhan melanda seluruh dunia barat. Pergolakan demokratis dalam politik yang dicerminkan oleh dipilihnya Jackson ini hanya merupakan satu tahap saja dalam perjuangan rakyat kecil. Selama tahun-tahun itu, semangat keyakinan nasional terungkap dalam membanjirnya karya sastra. Arah perekmabangan masa itu menggugah perhatian baru dalam sejarah Republik dan menandai awal kegiatan ilmu pengetahuan sejarah.
Kepentingan yang saling bertentangan antara utara dan selatan menjadi semakin menampak. Jauh semenjak tahun 1830, garis perbedaan antar daerah telah semakin mengeras disekitar persoalan perbudakan. Di daerha utara, perasaan abolisionis (penghapusan perbudakan) makin lama makin kuat, diperkokoh oleh gerakan tanah bebas yang dengan gigih menentang perluasan perbudakan ke daerah-derah yang belum dijadikan negara bagian. Sejak pertengahan tahun-tahun 1840-an, masalah perbudakan telah mengalahkan segala masalah lain apapun dalam dunia politik Amerika. Perdebatan mengenai perbudakan pun memuncak diantara pejuang yang melawan pemikiran utara, para pemimpin politik, kaum ahli, dan sebagian besar pendeta di selatan bukan lagi hanya membela perbudakan tapi dengan gigih jadi memperjuangkannya.
Perbudakan dianggap justru menguntungkan bagi kaum Negro, dan para jurubicara selatan gigih mengatakan bahwa hubungan antara modal dan tenaga kerja dibawah sistem sistem perbudakan adalah lebih berprikemanusiaan daripada dibawah sistem upah di utara.  Bersamaan dengan itu meningkatlah perbudakan dan dalam politik nasional, yang terutama diperjuangkan oleh kaum selatan ialah perlindungan serta perluasan dari kepentingan yang ada dalam sistem perkapasan-perbudakan. Suatu gerakan anti-perbudakan yang lebih dahulu yaitu suatu ranting dari Revolusi Amerika, telah mendapatkan kemengangannya yang terakhir  pada tahun 1808 ketika Kongres menghapuskan perdagangan budak dengan Afrika.
Pada tahun 1854, masalah lama mengenai perbudakan dalam daerah-daerah dibangkitka lagi dan persengketaannya semakin panas.wilayah sekarang meliputi Kansas dan Nebraska sudah mulai menarik minat kaum pemukim dan dengan didirikannya suatu pemerintahan yang kuat diharapkan akan terjadi perkembangan yang pesat. Telah lama Abraham Lincoln menganggap perbudakan sebagai kejahatan. Dalam pidato di Peoria, Illionis, pada tahun 1854, ia menyatakan bahwa semua perundang-undangan nasional harus dilakukan dalam kerangka prinsip bahwa perbudakan harus dibatasi dan akhirnya dihapuskan. Kurang dari sebulan kemudian, yaitu pada tanggal 4 Maret 1861, Abraham Lincoln diangkat sumpahnya sebagai Presiden Amerika Serikat. Terdapat negarabagian yang memisahkan diri, rakyat dari negara bagian tersebut menyambut seruan Presiden mereka yaitu Jefferson Davis. Terjadilah peperangan dengan rakyat memasuki pihaknya masing-masing.
Pada awal perang sebagian besar angkatan laut berada di tangan Uni, tetapi ia terpencar-pencar dan lemah. Lincoln mempermaklumkan blokade atas pantai-pantai selatan. Di Lembah Sungai Mississippi, pasukan Uni memperoleh serangkaian kemenangan yang hampir berturut-turutan . mereka mulai dengan mematahkan suatu garis Konfederasi yang panjang di Tennessee dan dengan begitu memungkinkan pendudukan hampir seluruh bagian barat negra bagian itu. Sebaliknya di Virginia, pasukan Uni menderita satu demi satu kekalahan. Dalam serentetan usaha berdarah untuk merebut Richmond, ibukota Konfederasi, pasukan-pasukan uni berulang-ulang kali dipukul mundur.
Tanggal 1 Januari 1863, Presiden Lincoln mengeluarkan suatu Proklamasi Emansipasi yang membebaskan budak-budak di negara bagian pemberontak dan mengajak mereka untuk menggabungkan diri dengan pasukan bersenjata dari utara. Proklamsi tersebut dengan demikian menyatakan penghapusa perbudakan sebagai tujuan peperangan disamping tujuan yang sudah dipermaklumkan yaitu meyelamatkan Uni.
Pada kamis malam tanggal 13 April, Washington berhiaskan lampu terang benderang guna merayakan penyerahan Lee, dan penduduk pun bergembira ria dengan berarak-arak di jalan. Di pagi hari tanggal 15 April Abraham Lincoln meninggal di dalam kamar tidur sebuah rumah di seberang gedung Ford. Tugas besar pertama yang dipimpin oleh wakilnya yaitu Andrew Johnson yang menentukan kedudukan negara-negara bagian yang tadinya memisahkan diri. Selama musim panas tahun 1865, Johnson terus melaksanakan program rekonstruksi Lincoln, dengan perubahan-perubahan kecil. Kemudian selama beberapa bulan berikutnya, Kongres mengerjakan suatu rencana pembangunan kembali daerah selatan yang sangat berlainan dengan apa yang dimulai oleh Lincoln dilanjutkan oleh Johnson.
Dalam tahun 1890-an perusahaan baru mulai menyaingi keunggulannya dan tersengat oleh persaingan itu pada mulanya Carnegie mengancam akan membangun suatu kompleks usaha yang malah lebih besar lagi. Perusahaan Baja Amerika adalah penggabungan dalam tahun 1901 ini, melukiskan suattu proses yang berlangsung selama 30 tahun. Di dalam tata industri yang baru ini, kota yang mengumpulkan semua kekuatan ekonomi yang dinamis itu menjadi pusat kehidupan, penumpukan modal yang meluas, lembaga bisnis dan keuangan, daerah perkeretaapian yang berkembang, pabrik-pabrik berasap dan massa pekerja kasar maupun kerani.
Pemukiman didorong oleh Undang-Undang Permukiman tahun 1862, yang memberikan taah pertanian bebas seluas 64 hektar kepada setiap penduduk yang mau mendiami dan mengolah tanahnya. Pada tahun 1862, Kongres mengesahkan piagam bagi Union Pacific Railroad yang menjurus ke arah barat dari Council Bluffs, Iowa. Meskipun terjadi kemajuan-kemajuan besar di bidang industri, pertanian tetap menjadi kegiatan pokok dari bangsa. Antara tahun 1860-1890, produksi bahan pokok seperti gandum, jagung, dan kapas, melampaui semua angka sebelum itu di Amerika Serikat.
Dalam masa yang sama, penduduk negara bertambah dengan lebih dari dua kali lipat, dan pertambahan terbesar di kota-kota. Hasil yang luar biasa disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama adalah ekspansi ke barat. Lainnya adalah pengguanaan mesin dalam pertanian. Meskipun terjadi kemajuan yang menyolok, para petani Amerika di abad 19 mengalami berulang kali masa keras. Ada berbagai faktor dasar yang terlibat yaitu kehausan tanah, berubahnya alam, kelebihan produksi hasil panen pokok, merosotnya swasembada, dan kurangnya proteksi serta bantuan perundang-undangan yang memadai. Tanah diselatan telah lama dihauskan oleh penanaman tembakau dan kapas, tetapi juga di daerah barat dan dataran padang rumput, erosi tanah, angin topan, dan hama serangga merusak bumi.
Persatuan nasional bahkan lebih jelas lagi terlihat selama perang dengan Spanyol di tahun 1898. Spanyol tetap menguasai pulau Kuba yang terletak di selatan semenanjung Florida, dimana perdagangan dengan Amerika Serikat terjalin damai. Perang melawan Spanyol berlangsung cepat. Selama berlangsung 4 bulan itu tidak satupun terjadi kekalahan Amerika yang berarti. Kemudian Spanyol segera minta damai dan dalam perjanjian yang ditanda tangani taggal 10 Desember 1989, Kuba diserahkan kepada Amerika Serikat guna diduduki untuk sementara waktu menjelang kemerdekaan pulau tersebut.
Theodore Roosevelt yang sagat berminat terhadap reformasi dan bertekad untuk memberikan “tindakan adil” kepada rakyat, memulai kebijaksanaannya untuk meningkatkan pengawasan pemerintah dalam pelaksanaan undang-undang anti-trust.  Dikeluarkannya dua peraturan pelaksanaan yang penting salah satunya yaitu Undang-undang Elkins tahun 1903 yang menetapkan bahwa ongkos yang telah diumumkan merupakan standar resmi dan bahwa pihak pengirim juga sama bertanggung jawab dengan perkeretaapian atas rabat. Semakin diyakinkan oleh kemenangan besar dalam pemilihan umum, Rooselvelt melancarkan tekad baru bagi perjuangan reformasi.
Pengawetan sumber-sumber alam negara, penghentian terhadap penghisapan boros atas bahan-bahan mentah, dan pengambilan kembali bidang-bidang luas tanah yang dibengkalaikan, merupakan hasil-hasil terpenting zaman Roosevelt. Ia melancarkan program yang menyeluruh dan berjangkau jauh untuk pengawetan, penggarapan, dan pengairan sudah semenjak tahun 1901 dalam amanat tahunannya yang pertama di depan Kongres. Dalam amanat tahun yang pertama, ia menyerukan pengaturan perkereta apian  yang lebih drastic lagi dan dan bulan Juni 1960 dikeluarkanlah Undang- Undang Hepburn. Undang- Undang ini memberi kekuasaan nyata kepada Komisi Perdagangan Antar negara bagian untuk menentukan harga, memperluas wewenang hukum Komisi tersebut, dan memaksa usaha perkeretaapian untuk menyerahkan kepentingan mereka yang terjalin dengan jaringan kapal ua dan perusahaaan batubara. pada tahun 1902, dikeluarakan Undang- Undang Penggarapan yang memberi wewenang untuk membangun sejumlah bendungan dan reservoir besar. 
Bagi rakyat Amerika Serikat di tahun 1914, pecahnya perang di Eropa mengejutkan sekali. Pada mulanya pertiakaian itu semakin menjadi dan akibat ekonimis serta politisnya mulai terasa. Industry Amerika yang sedang mengalami penurunan, pada tahun 1915 mulai bangkit lagi dengan banyaknya pesanan mesin dari kaum Sekutu Barat. Kedua belah pihak menggunakan propaganda untuk membakar semangat rakyat Amerika dan baik Inggris maupun Jerman menganggu kapal –kapal Amerika di lautan, yang menimbulkan protes-protes keras dari Pemerintah Wilson. Tetapi perselisihan antara Amerika dan Jerman menjadi semakin menonjol. Tanggal 2 April 1917 setelah lima buah kapal Amerika ditenggelamkan, Wilson meminta kepada Kongres izin untuk mempermaklumkan perang. Seketika itupun, pemerintah Amerika mulai mengerahkan sumber-sumber militer, industri, buruh, dan pertaniannya. Pada bulan November, satuan Amerika yang lebih dari sejuta orang mengambil bagian penting dalam seragan Meuse-Argonne yang melebar yag mematahkan garis Hindenburg yag disombongkan itu. Pada musim 1918 ketika pasukan-pasukan Jerman sedang dipukul mundur, pemerintah Jerman memohon kepada Wilson untuk berunding atas dasar Empat Belas Pasal. Presiden kemudian bermusyawarah dengan para sekutu dan akhirnya menyetujui usul Jerman tersebut.
Wilson berharap bahwa persetujuan terakhir akan bersifat suatu perdamaian yang telah dirundingkan tapu ia pun cemas bahwa semangat yang sudah dibakar oleh peperangan akan meyebabkan para Sekutunya memaksakan tuntutan yang terlalu keras. Setelah diberinya pengertian bahwa harapannya yang terbesar bagi perdamian dunia yaitu Liga Bangsa-Bangsa, tak akan terwujud apabila ia tidak memberikan konsesi-konsesi kepada kaum Sekutu. Sesuai dengan menonjolnya kemakmuran didaerah perkotaan Amerika, politik pemerintah Amerika dalam tahun- tahun 1920-an sangat konservatif. Hal itu didasarkan pada kepercayaan bahwa apabila pemerintah berbuat sedapat mungkin untuk memperkuat usaha swasta maka kemakmuran akan merembes ke semua lapisan masyarakat. Undang- Undang Transportasi tahun 1920-an telah mengembalikan kepada pengelola swasta system jaringan kereta api nasional, yang selama perang berada dibawah pengawasan ketat pemerintah.
Masa antara tahun 1900-1920 merupaka masa kemakmuran umum dibidang pertanian dan masa meningginya hsil pertanian dengan timbulnya permintaan masa perang akan hasil – hasil pertanian Amerika yang merupakan rangsangan kuat untuk produksi. Namun dalam tahun- tahun 1920-an mendatangkan depresi dalam pertanian Ameika, tapi yang paling menonjol ialah hilangnya pasaran- pasaran luar negeri. Dalam Organisasi New England tujuannya yaitu untuk membebaskan petani sewa. Dalam bidang lain seperti buruh diadakan kongres yang bernama Kongres Organisasi Industri (CIO). Gerakan ini sukses di bidang industry seperti mobil dan baja untuk mendorong AFL untuk tindakan bersaing. Kegersaangan yang datang berulang-ulang kali pada tahun-tahun 1930-an mendorong dikeluarkannya suatu Undang- Undang Pengawasan Pangan Menyeluruh yang menyediakan serangkaian reservoir besar, bendungan besar, dan ribuan bendungan kecil. Dari semua urusan ini yang peran pentingnya di masa depan yang paling besar ialah Penguasaan Lembah Tennessee (TVA), yang merupakan semacam laboratorium menyeluruh untuk percobaan social dan ekonomis. TVA ini membebaskan  tanah- tanah tandus dari pengelohan, membantu kaum petani mendapatkan tanah pertanian baru, menyelenggarakan eksperimen pertanian terutama di bidang penggunaan pupuk fosfat dan mempromosikan kesehatan umum serta sarana rekreasi.  Pada umumnya usaha New Deal dilaksanakan dibawah kecaman keras bukan dari Partai Republik tetapi juga sering dari Partai Demokrat sendiri. Dari tahun 1932 sampai tahun 1938 terjadi perdebatan meluas mengenai arti kebijaksanaan New Deal bagi kehidupan politik dan ekonomi bangsa. Amerika Serikat bergabung dengan Kanada dalam suatu Dewan Pertahanan Bersama dan sepakat dengan republic- republic  Amerika Latin dalam melingkupkan suatu perlindungan kolektif atas hak milik negara – negara demokratis dibelahan bumi barat.
Kongres yang dihadapkan pada krisis yang semakin memuncak itu menyetujui beaya yang besar sekali guna persenjataan kembali, dan dalam bulan September 1940 untuk pertama kalinya menyetujui rancangan undang- undang mobilisasi militer di masa damai yang pertama kali terjadi di Amerika Serikat. Pada tahun 1940 terjadi peperangan antara jepang dan Amerika namun di menangkan oleh Amerika . dengan dijatuhkannya bom di daerah Horosima dan Nagasaki membuat jepang menyerah tanpa syarat kepada Amerika Serikat.  Dan pada tanggal 2 September 1945 Jepang menyerah dengan resmi.  Pada bulan Agustus 1941 antara Presiden Rooselvet dan Perdana Menteri Winston Churcill ketika Amerika Serikat belum terlibat aktif secara akatif dalam pertempuran dan situasi militer Inggris dan Rusia Nampak suram. Bertemu diatas kapal penjelajah dekat  Newfoundland, Presiden Rooselvet dan Perdana Menteri Winston Churcill mengeluarkan suatu pernyataan  tujuan Piagam Atlantik dan mengajukan beberapa tujuan – tujuan yang diajukan.
Setelah menyerahnya Jepang dalam bulan Agustus 1945, rakyat Amerika mencurahkan sebagian besar perhatiaannya kepada masalah- masalah dalam negeri dan yang pertama adalah penyesuaian kembali jutaan tentara yang pulang ke dalam kehidupan sipil. Undang- Undang Penyesuaian Kembali Anggota Tentara tahun 1944 (dikenal dengan GI Bill of Rights) meringankan peralihan dari kehidupan tentara ke kehidupan sipil dengan menyediakan pinjaman dari pemerintah untuk memungkinkan para veteran membeli rumah, menjalankan usaha maupun pertanian dan memperoleh latihan kerja. Undang- Undang itu juga membiayai pendidikan lebih dari dua juta anggota veteran di perguruan tinggi. Antara tahun 1950 dan 1960, pada umumnya orang – orang Amerika menikmati standar hidup yang semakin meningkat. Namun demikian laju pertumbuhan ekonomi lebih lambat dari pada harapan beberapa orang dan disamping itu negra menghadapi suatu deficit yang semakin meningkat dalam neraca pembayaran dan masalah pengangguran meningkat stetelah resesi tahun 1957-1958.
Dengan latar belakang ketegangan dunia ini, pada bulan November 1960 rakyat Amerika memilih Senator John F. Kennedy sebagai presiden. Pemerintah baru ini mengusahakan sarana legislative guna menyembuhkan kondisi. Undang- Undang Pembangunan Daerah memberi wewenang kepada masyarakat- masyarakat yang tertekan untuk memulai industry baru dan membangun perlengkapan  umum yang dibutuhkan. Kurang lebih dari tiga minggu sebelum Presiden Kennedy menduduki jabatannya, Amerika Serikat memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Kuba. Tindakan ini diambil sebagai balasan terhadap pencaci makian Amerika Serikat oleh pemerintah Castro, gangguan terhadap pegawai kedutaan A.S dan penggunaan Kuba sebagai pangkalan untuk mendorong kegiatan gerilya di Amerika Latin. Pada bulan Oktober 1982, dunia terkejut ketika tahu bahwa secara diam – diam pemerintah Castro telah mengizinkan Uni Soviet untuk menempatkan pangkalan peluru ofensif di tanah Kuba. Pangkalan – pangkalan yang di pimpin oleh teknis Uni Soviet ini mampu untuk meluncurkan berbagai peluru kendali nuklir terhadap sebagian besar kota penting di Amerika Utara dan Selatan. Amerika Serikat menuntut segera disingkirkannya pangkalan- pangkalan ini dan mempermaklumkan karantina ketat terhadap semua peralatan ofensif militer yang sedang dikapalkan ke Kuba. Dalam bulan Agustus 19 negara Amerika Latin menyetujui piagam Aliansi dan menjanjikan reformasi tanah dan pajak demi keuntungan rakyat mereka.  Dalam bulan Agustus 19 negara Amerika Latin menyetujui piagam Aliansi dan menjanjikan reformasi tanah dan pajak demi keuntungan rakyat mereka.
Dalam bulan Maret 1961 presiden Kennedy melancarkan suatu proyek yang dikenal sebagai Peace Vorps (Korps Perdamaian) suatu gagasan revolusioner di bidang bantuan luar negeri. Program ini mengumpulkan para sukarelawan untuk menyumbangkan tenaga mereka di negara-negara sedang berkembang diseluruh dunia. Setelah itu diganti oleh Lyndon B. Johnson sebagai pengganti Kennedy. Pemerintahan Jonshon semakin terlibat dalam aksi militer. Dalam tahun- tahun ini juga terjadi sejumlah besar perundang- undangan social. Kongres mengesahkan lebih banyak undang- undang hak sispil jika dibandingkan dalam kurun waktu yang sebanding dalam sejarah Amerika. Kongres menaikkan tunjangan jaminan social. Dalam tahun 1965, negara membuat satu tonggak sejarah dalam undang- undang social ketika Jonshon menandatangani menjadi hukum program tunjungan perawatan kesehatan, sistim asuransi kesehtan tanpa mengambil keuntungan bagi orang- orang lanjut usia. Kongres dan pemerintah negara bagian mengesahkan Amandemen Keduapuluh empat kepada Undang- Undang Dasar yang melarang semua negara bagian mempertahankan praktek pemajakan untuk polling sebagai syarat untuk dapat memberikan suara dalam pemilihan umum nasional. 

Pada tanggal 20 Januari 1969, Richard Nixon  mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat ke -37. Sebagai presiden, Nixon memberikan pritoritas pada urusan luar negri dan yang paling mengarahkan kembali politik Amerika Serikat. Dalam bulan Juli 1969 ia menggariskan dasar- dasar luas yang akan menjadi pedoman bagi pemerintahannya dan ia merumuskan “Doktrin Nixon”. Selama masa jabatan pertamanya, Nixon bekerja keras memperbaiki hubungan dengan Republik Rakyat Cina dan Uni Sovyet. Setelah pemerintahan Nixon lalu digantikan dengan Gerald Ford sebagai presiden. Dalam masalah- masalah dunia, presiden baru berjanji untuk meneruskan politik- politik presiden terdahulu yang telah disetujui secara luas.  Pada tanggal 15 Januari 1975, dalam pidato kenegaraan yang pertama, ia mengatakan dengan terus terang kepada rakyat Amerika bahwa negara Amerika keadaannya tidak baik dan ia merencanakan sebuah jalan baru bagi Amerika Serikat. Ford meminta Kongres untuk ikut serta dengannya dalam membangun sebuah program ekonomi yang akan mendorong kegiatan ekonomi dan mengurangi pengangguran, meneruskan usah- usaha Pemerintah melawan inflasi dan membantu mengurangi ketergantungan Amerika pada sumber- sumber tenaga luar negeri. Ketika memangku jabatan ditengah- tengah suatu resesi yang serius, baik pengangguran maupun inflasi yang mencapai tingkat tinggi.  Dalam bulan November 1976, ketika pemilihan presiden berikutnya diadakan, presiden dapat mengatakan bahwa ekonomi daalm keadaan yang lebih baik daripada keadaan ketika ia baru memangku jabatan.  Lalu Jimmy Charter menjabat menjadi presiden. Tahun pertama pemerintahannya, Presiden Charter berhadapan langsung dengan kenyataan- kenyataan sehari- hari politik Amerika. Dalam tindakan positifnya, Kongres mensyahkan dengan beberapa perubahan, perbaikan sistim, Tunjangan social, menaikkan gaji pokok dan tarip perpajakan dalam usaha untuk menimbulkan penghasilan yang diperlukan untuk meneruskan program.  Dalam politik luar negeri, Presiden Charter mengejutkan banyak diplomat dengan mengumumkan hubungan Amerika Serikat dengan bangsa- bangsa lain akan didasrkan pada perhatian pada hak- hak manusi- doktrin hak – hak manusia. Politiknya menimbulkan tuduhan campur tangan urusan dalam negeri bangsa- bangsa lain dari beberapa pemerintah, tetapi diterima baik oleh kebanyakan pemimpin –pemimpin dunia. Usaha Charter tak henti- hentinya membantu mempererat suatu perdamaian yang kekal di Timur Tengah  dengan dihasilnya pennandatanganan suatu perjajjian Perdamaian antara Mesir dan Israel pada tanggal 26 Maret 1979. Perjanjian itu menjanjikan akhir peperangan timur tengah dan mengikat kedua negara tersebut untuk merudingkan masalah yang orang- orang palestina. Presiden Charter harus menghadapi masalah-masalah dalam negeri yang serius terutama masalah ekonomi dan energy. Dalam pemilihan presiden tahun 1980-an para pemilih Amerika menolak Charter untuk menjadi presiden ke dua dan banyak orang tidak puas terhadap pemerintahannya. Lalu pada tanggal 4 November 1980 mereka memilih presiden baru yaitu Ronald Reagan, seorang Republik konserptip dan bekas gubernur negara bagian California dua kali masa jabatan. Dia menjanjikan suatu permulaan bagi Amerika Serikat. Selama kampanye ia menekannkan perlunya memulihkan nilai- nilai dasar kerja, keluarga, bertetangga, perdamaian dan kebebasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar